Demi cinta 6 Putri Raja ini rela turun kasta menjadi rakyat jelata. Semua gelar bangsawan, ningrat, harta kekayaan melimpah, tunjangan gratis dari negara dan tahta kekuasaan yang selalu diimpikan-impikan semua orang di seluruh dunia, kini tak lagi menjadi barang berharga bagi keenam putri cantik itu untuk lebih memilih menikah dengan pria biasa pilihan mereka.
Putri Mako (眞子内親王 Mako Naishinnōdari) dari Kekaisaran Jepang
Cinta lebih membahagiakan daripada tahta kekuasaan. Itulah prinsip hidup yang dipegang oleh Putri Mako, anak sulung Pangeran Akishino sekaligus cucu dari Kaisar Jepang ke 125 Akihito. Hidup bergelimangan harta, setiap hari bermanja-manja dan mendapatkan fasilitas nomor satu tak membuat Putri Mako merasakan kebahagiaan sempurna.
Hal inilah yang disadari oleh Putri Mako ketika mengenal sosok Pria bernama Kei Komuro. Kei bukanlah keturunan ningrat dirinya hanya rakyat jelata. Dan itu juga yang sempat diucapkan oleh Kei kepada Putri Mako. Dirinya sudah siap, kapanpun putri Mako ingin memutuskan hubungan cinta mereka.
Namun Putri Mako ternyata lebih memilih untuk hidup bersama Kei sang Pria biasa yang menjadi pilihan hidupnya. Kini mereka sudah resmi bertunangan, namun sebelumnya Putri Mako harus melakukan ritual melepaskan status kebangsawanan dan menjadi orang biasa.
Puteri Ubol Ratana dari Thailand (Tunkramhom Ying Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Phannavadi)
Puteri Ubol Ratana yang memiliki nama lengkap Tunkramhom Ying Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Phannavadi merupakan anak perempuan pertama dari Paduka Yang Mulia Raja Bhumibol Adulyadej.
Kesukaannya pada mata pelajaran Matematika mengantarkan ia kuliah di Institut Teknologi Massachusetts Kota Cambridge Amerika Serikat. Ditempat itulah Putri Ubol menemukan pria pujaannya. Adalah Peter Ladd Jensen yang berhasil menaklukkan hati sang putri Raja.
Seperti kebiasaan pada keluarga kerajaan, siapapun putri yang ingin melanjutkan kehidupan dengan orang biasa harus menanggalkan gelar bangsawannya. Putri Bool akhirnya menikah dengan Peter pada tahun 1972, dikaruniai 3 orang anak dari perkawinan mereka. Tapi sayangnya Putri Bool dan Peter resmi bercerai di tahun 1998.
Putri Srirasmi dari Thailand (HRH Princess Srirasm Akharapongpreecha)
HRH Putri Srirasmi resmi menikah dengan Pangeran Mahkota Thailand dan ia menjadi istri ketiga sekaligus istri terakhir Pangeran Maha Vajiralongkorn (sekarang Raja Thailand). Namun meski sudah mempunyai istri 3 biji tak membuat pangeran merasa puas. Gaya hidupnya yang seperti Don Juan membuat Putri Srirasmi tak kuat hidup bersama Pangeran.
Petualangan sang Pangeran Mahkota yang gemar bermain perempuan sudah menjadi rahasia publik. Sebut saja Suthida, mantan pramugari Thai Airways yang menjadi ‘selir’ simpanannya. Dan yang terakhir kasus perjalanan wisata seks nya di Hotel Movenpick yang akhirnya membuat Putri Srirasmi keukeuh minta bercerai.
Kabarnya sang Putri pun sekarang sudah tinggal di Bangkok menjalani kehidupan sebagai rakyat jelata. Namun anaknya masih tinggal di kerajaan Thailand, dan mungkin suatu hari nanti akan menggantikan tahta kekuasaan sang ayah sebagai Raja Thailand.
Putri Infanta Cristina dari Spanyol (Cristina Federica Victoria Antonia de la Santísima Trinidad de Borbón y de Grecia)
Meskipun Raja Spanyol Felipe VI adalah kakak kandung dari Putri Cristina namun kasus penggelapan pajak yang ia perbuat dengan suaminya tak menyurutkan titah raja untuk mencabut gelar kebangsawanan adiknya. Putri Cristina terbukti berkolusi dengan suaminya Inaki Urdangarin menggelapkan pajak rakyat 6,6 juta dollar.
Putri Sayako Kuroda (黒田清子, Kuroda Sayako)
Bergelar Yang Mulia Putri Sayako dan dijuluki juga dengan nama Putri Nori, gelar kebangsawanannya semasa kanak-kanak. Detik-detik meninggalkan Istana Kekaisaran Jepang, Putri Sayako anak perempuan satu-satunya Kaisar Akihito tak membawa harta apapun semua ia tinggalkan. Hanyalah pakaian dan bekal gaji sebulan yang ia bawa sebagai modal hidupnya yang berubah menjadi rakyat biasa.
Ya semua karena cintanya kepada Yoshiki Kuroda, semua harta kekayaan yang memanjakan itu rela ia lepaskan demi menjadi istri dari kekasih hatinya sejak masih kecil. Sejak resmi menjadi istri Yoshiki Kuroda, tante dari Putri Mako ini tak lagi mendapatkan pengawalan, fasilitas gratis, pembantu dan hak-hak istimewa lainnya.
Putri Sayako juga harus belajar mengemudi mobil, naik kendaraan umum, belajar mencuci dan menyetrika pakaian sendiri. Demi menghidupi rumah tangga dan meringankan beban suaminya, Putri Sayako bekerja sebagai ornitologis alias pengamat burung.
Putri Noriko Senge (千家典子 Senge Noriko)
Berawal dari hobi mengunjungi kuil-kuil tua Noriko Senge anak dari Norihito Pangeran Takamado bertemu dengan jodohnya. Pada saat itu Putri Noriko bersama ibunya Hisako Tottori sedang mengunjungi Kuil Izumo Taisha dekat danau Shinji.
Betapa Putri Noriko sangat mengagumi keindahan alam dan burung-burung yang ada di kuil. Ditempat itu juga Sang Putri berkenalan dengan Kunimaro Senge, pendeta Kuil Izumo Taisha. Dirinya menemani sang putri bersama ibunya untuk berkeliling di kuil besar tersebut.
Namun cinta yang tumbuh diantara mereka mulai hadir saat kunjungan kedua sang putri Noriko Sange. Dirinya hadir tanpa ditemani sang ibu. Skip skip skip ceritanya mereka pun berpacaran dan Kunimaro menginginkan sang putri untuk menjadi istrinya. Hubungan cinta mereka memang direstui oleh Pangeran Takamado dan putrinya diizinkan untuk menikah.
Namun Undang-undang Tahun 1947 yang mengatur tentang Kekaisaran Jepang mengharuskan sang Putri untuk melepaskan gelar kebangsawanan karena telah memilih cinta dari pria biasa. Tak ada lagi hak-hak keistimewaan, tunjangan dan fasilitas mewah dari Kekaisaran Jepang karena Puteri Noriko Senge telah memutuskan untuk menjadi rakyat biasa demi mengejar cintanya Kunimaro Senge, seorang pria berkumis tipis melengkung dari kalangan rakyat jelata.
No comments:
Post a Comment