Oei Tambah Sia, Playboy Batavia Pertama yang Mati Gara-gara Ketampanannya - Rikuten

Breaking

Friday, December 8, 2017

Oei Tambah Sia, Playboy Batavia Pertama yang Mati Gara-gara Ketampanannya


Kaya, tampan dan berkumis tipis melengkung. Siapakah wanita yang tak luntur hatinya, meski ia sudah memiliki pasangan. Adalah Oei Tambah Sia, playboy batavia pertama yang mati gara-gara ketampanannya. Mudah bagi Oey Tamba Sia untuk mendapatkan seorang wanita secantik apapun. Ia cukup mengeluarkan jari telunjuknya saja, seketika wanita-wanita cantik langsung angguk-angguk ayam dan bertekuk lutut dihadapannya.


Bahkan rumor yang sampai sekarang masih dipercaya sebagian besar warga jakarta asli, saking kayanya Oei Tambah Sia, orang-orang miskin rela menunggu saat ia sedang buang air besar, karna Oei selalu menggunakan uang kertas untuk membersihkan EE di pantat berbulunya. Ya orang-orang miskin yang malang banyak menanti di sekitar kali Kroket tempat favorit Oei Tambah buang hajat, mereka saling berebut, bahkan sampai berkelahi satu sama lain hanya untuk memungut uang bekas pesugihan fantad.
Foto-foto Oei Tambah Sia cuma Ilustrasi aja Cuy
Oei Tambah Sia
Oei Tambah Sia memang menjadi sosok fenomenal di masa itu, seorang pemuda tampan, kaya raya sekaligus begundal berbahaya. Oei Tambah Sia (ejaan asli Oeij Tambah Sia) lahir pada tahun 1827 dan meninggal dunia pada 7 Oktober 1856, kadang namanya disebut sebagai Oey Tamba Sia bahkan sering keliru dijuluki Oey Tambahsia.
Oei Thoa adalah orang tua Oei Tambah Sia dan satu lagi anaknya bernama Oei Makau. Oei Thoa seorang pengusaha tembakau sukses dari Pekalongan, ia dikenal baik hati, peduli pada masyarakat miskin baik pribumi maupun china sendiri. Oleh sebab itu Oei Thoa diangkat menjadi pengemong masyarakat Tionghoa dan diberikan pangkat tituler Letnan oleh pemerintah Belanda. Oei Thoa juga menjadi perwira kesayangan Mayor Tan Eng Gan, pemimpin tionghoa sekaligus Ketua Dewan orang-orang Tionghoa (Kongkoan).
Tinggal di kawasan Toko Tiga, Jakarta. Masyarakat batavia di kala itu mengenal sosok orang tua Oei Tambah Sia sebagai orang yang sangat dermawan. Setiap tanggal 1 dan 15 kalender penanggalan Tionghoa. Ratusan masyarakat akan mengantri di pintu Klenteng Kim Tek Ie tempat Oei Thoa beribadah, untuk menunggu ia memberikan uangnya. Kebaikan hati Oei Thoa memang sangat fenomenal. Tapi berbeda dengan Oei Tambahsia, playboy tionghoa yang sifatnya 180 derajat dengan sang ayah.
playboy batavia pertama
Dirinya dikenal sebagai pemuda begundal yang gemar mabuk minum-minuman keras, penjudi, pecandu opium dan latah mencuri. Namun mencuri disini bukanlah mencuri barang karna Oei tambah tidak berkekurangan apapun. Ia hanya mencuri istri dan pacar orang lain Tanpa pandang bulu. Semua wanita yang ia taksir harus takluk di pelukannya, apapun caranya dan apapun resikonya. Yang lebih mengerikan, Oei Tambah dikelilingi centeng-centeng setia yang selalu siap menjaga 1×24 jam nyawa majikannya.
Mereka juga punya daftar germo langganan, yang selalu memberitahu kalau ada gadis perawan baru ditempat mereka untuk dipersembahkan kepada oei tambah. Selain centeng, Oei juga punya koneksi pejabat Belanda korup yang selalu menutupi kasus kasus kejahatan Oei. Dan ia hanya punya satu rival abadi selama hidupnya yaitu Liem Soe king, mantu dari Mayor Tan Eng Gan.
Selepas kematian Oei Tha, usaha keluarga kemudian diambil alih oleh Oei Tambahsia. Dengan harta kekayaan sepenuhnya, kelakuan Oei makin bertambah gila. Tak hanya anak gadis dan istri-istri orang biasa yang dicuri oleh Oei tapi istri pejabat termasuk warga tionghoa sendiri tanpa tedeng aling-aling berani disikat Oei Tambah.
Sebut saja Nyonya Khoe Tjin Yang, istri seorang pedagang kelontong di Tongkangan berhasil digaruk Oei Tambah hingga ia menjadi wanita simpanan dan tinggal di Bungalow bintang mas miliknya. Bagaimana dengan nasib suami Nyonya Khoe? Sudah tentu ia pusing tujuh keliling bagai kambing congek menunggu sang betina tak pulang-pulang.
Namun dari daftar wanita-wanita cantik yang berhasil dirayu oleh Playboy Tionghoa ini paling berkesan adalah Mas Ajeng Gunjing dimana pesinden cantik ini bisa membuat Oei Tambah jatuh cinta beneran bahkan gelap mata. Kisah percintaan Oei Tamba Sia dengan Mas Ajeng Gunjing pertama kali dipertemukan dalam sebuah hajatan di Pekalongan.
Dengan penuh percaya diri penjahat kelamin kelas ikan woku-woku tersebut menggoda terus dan ternyata rayuannya tidak bertepuk sebelah tangan. Mas Ajeng langsung angguk-angguk ayam bersedia dibawa kemana saja oleh mamang tamfan Tamba Sia.
Kemudian ia membawa Mas Ajeng ke tanah betawi dan ditempatkan juga di Bintang Mas Ancol, seperti perempuan-perempuan simpanan Oei Tambah lainnya yang juga tinggal disana. Tapi suatu hari Mas Ajeng sakit berat hingga ia terpaksa dipindahkan ke salah satu rumah pribadi Oei tambah yang berlokasi di Pasar Baru.
playboy tionghoa
Skip..skip skip ceritanya. Rasa cinta yang begitu berat kepada Mas Ajeng membuat Oei Tambah gelap mata dan esmosian terus, terutama jika ada pria lain yang mendekati Mas Ajeng. Seperti seorang pria asal Pekalongan bernama Sutejo yang tak lain adalah saudara sekandung dari Mas Ajeng sendiri. Dirinya hanya berniat menengok karena mendengar kabar adiknya sakit.
Entah sudah terlanjur cemburu buta atau mengalami kelainan jiwa. Oei Tambah kemudian menyuruh para centeng-centeng setianya untuk menghabisi nyawa Sutejo, kemudian mayatnya berusaha dihilangkan tanpa jejak. Dan pembunuhan kedua juga dilakukan kepada Tjeng Kie, seorang pembantu yang sudah lama mengabdi kepada Tambah Sia. lagi-lagi alasannya cemburu buta karena si pembokat disangka berani kurang ajar mendekati istri majikannya.
Sudah begitu, Oei Tambah membuat rumor palsu di masyarakat bahwa dalang pembunuhan Sutejo dan  Tjeng Kie adalah Liem Soe King yang tak lain rival abadi dari Oei Tambah. Namun hasil penyelidikan membuktikan kalau Liem Soe King tidak terbukti bersalah.
Kasus pembunuhan ini awalnya sulit terungkap, hingga Mayor Tan yang selama ini bersabar akan kelakuan jahat dari Oei Tambah sudah tidak bisa menahan diri lagi. Ia pun turun tangan dan mencari bukti-bukti valid kejahatan Tambah. Bahkan Mas Ajeng Gunjing pun diam-diam berkhianat dan membantu Mayor Tan beserta Pihak Kepolisian dan Asisten Residen.
legenda ular putih
Dihadapan Asisten Residen, Mas Ajeng berkata jujur bahwa ia curiga dengan seorang Centeng Oei Tambah yang bernama Piun. Bahwa dirinya pernah memergoki Piun sedang memakai baju batik kepunyaan almarhum Sutejo. Berbekal informasi tersebut, Polisi pun akhirnya menangkap Piun dan hasil investigasi mengungkap fakta mengejutkan bahwa dalang pembunuhan itu adalah Oei Tambah Sia sendiri.
Setelah dikumpulkan saksi mata dan bukti-bukti lain yang mengarah kepada Oei Tambah dalam persidangan, Pengadilan Negeri Landraad Belanda pun akhirnya menjatuhkan vonis hukuman mati kepada Oey Tamba Sia. Dirinya sempat melakukan naik banding dan meminta grasi pengampunan agar tidak dihukum mati ke Gubernur Jenderal Duymaer van Twist namun ditolak mentah-mentah.
Oey Tambahsia
Akhir kisah Oei Tambah Sia, Playboy Batavia Berbahaya itu pensiun dari muka bumi pada tanggal 7 oktober 1856 setelah dirinya dihukum gantung di lapangan Stadhuis yang sekarang menjadi Museum Sejarah Jakarta, Taman Fatahillah. Ratusan warga Betawi dijaman itu seolah tak percaya dengan mata mereka sendiri yang menyaksikan Oei tambah Sia dieksekusi mati, sebab yang mereka tahu playboy satu itu terkenal licin dari jeratan hukum.

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Music